Jurnal Akhir Zaman

Jurnal Akhir Zaman
End Time News

Ads 728 x 90

BABYLON MYSTERY RELIGION BAB 6

BAB VI
APAKAH SALIB LAMBANG KEKRISTENAN
Ralph Woodrow - BABYLON MYSTERY RELIGION

Salib bagi gereja Roma Katholik merupakan lambang yang terpenting. Dimana-mana terdapat salib. Kalau seorang anak dibaptis, pastor akan membuat tanda salib di dahi, demikian juga pada Rabu Abu. Tanda salib juga dibuat ketika memasuki gereja, sebelum makan, dsb.

Bagi orang Kristen sejati, salib merupakan lambang kematian dan rasa malu (Ibr. 12:2). Mereka percaya bahwa diatas salib pengampunan dosa telah dilakukan dan perlu diberitakan ke seluruh dunia. Bukan dalam arti salib di tangan atau digantungkan pada leher supaya yang bersangkutan terlindung dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Pemakaian salib sebagai lambang kekeristenan dimulai sejak ajaran Kristus dibaurkan dengan kekafiran. Tahun 431, salib mulai digunakan di dalam gereja. Abad ke-6, salib mulai dikuduskan oleh gereja Roma Katholik. Setelah Konsili Ephesus kedua, rumah-rumah diharuskan memiliki salib.

Sebetulnya salib dijadikan lambang suci jauh sebelum ada ajaran Kristen. Menurut "An Expository Dictionary of New Testament Words", salib berasal dari Chaldea (Babilonia) dan dipakai sebagai lambang dari Tammuz (huruf Tau yang disebut mistik). Di Mesir, salib Tau digambarkan pada monumen dan dinding kuil. Dewa Mesir, Amon, digambarkan sedang memegang salib Tau; bentuknya seperti huruf T. Salib ini juga terdapat diantara orang Chaldea, Phoenicia dan Mexico. Diantara bangsa Cina, salib digambar pada dinding pagoda dan lampu (lentera) untuk menerangi tempat-tempat yang paling suci.

Di India, salib merupakan lambang suci dan dipakai untuk menandai pot-pot tempat menyimpan air suci dan sungai Gangga. Di bagian tengah dari India telah ditemukan 2 salib kasar yang berasal dari suatu masa jauh sebelum Kristus. Orang Budha dan sekte-sekte lain menandai kepala mereka dengan salib. Di Susa, Afrika, penduduk setempat menenggelamkan sebuah salib ke salam sungai Gitche. Wanita Kabyle, meskipun beragama Islam, mentatoo sebuah salib diantara mata mereka. Bangsa Yaricks yang menempati daerah dari Niger sampai sungai Nil menggambarkan salib pada panji-panji.

Di Palenque, Mexico, ada kuil yang bernama "Kuil Salib". Di dalamnya ada salib berukuran 6,5 x 11 kaki. Mata uang Romawi membuat gambar Yupiter sedang memegang tongkat yang diujungnya ada salib. Perawan-perawan Vestal menggantungkan salib pada leher mereka, yang kemudian dilakukan juga oleh para biarawati dari gereja Roma Katholik. Memang salib selalu dikaitkan dengan Kristus, tetapi mereka yang mengetahui sejarah dan masalah tahyul dari salib ini akan mempunyai pandangan lain. St. Ambrosius mengatakan: "Marilah kita menyembah Kristus, Raja kita, yang pernah tergantung pada kayu, dan bukannya menyembah kayu".

Ensiklopedia Katholik mengatakan bahwa gereja Katholik mengenal 40 macam bentuk salib. kalau memang hanya salib Kristus yang dipandang, mengapa ada begitu banyak bentuk salib? Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana bentuk salib Yesus yang sebenarnya?

Beberapa orang mengatakan bahwa Yesus wafat pada tiang siksaan. Kata salib mengandung arti adanya dua potong kayu. Tapi kata salib dalam Perjanjian Baru yang berasal dari kata Yunani "stauros" berarti tiang.

Pernyataan Thomas mengenai paku (Inggris nails, bentuk plural) yang ada pada 13 telapak tangan Yesus (Yoh. 20:25) memang menunjukkan bahwa Ia disalib; bila dipakukan pada satu tiang maka kemungkinan besar hanya ada satu paku pada telapak tangan Yesus. Lagi pula adanya kalimat yang tertera diatas kepala Yesus (Luk. 23:38) menguatkan bahwa bentuk salib tidak perlu dirisaukan. Yang penting adalah pengertian bahwa ada "kehidupan kekal yang diberikan Kristus melalui pengorbananNya"

0 comments: