Jurnal Akhir Zaman

Jurnal Akhir Zaman
End Time News

Ads 728 x 90

BABYLON MYSTERY RELIGION BAB 17

BAB XVII
MISA
Ralph Woodrow - BABYLON MYSTERY RELIGION

Apakah imam memiliki kuasa untuk mengubah roti dan anggur menjadi tubuh dan darah Kristus? Ensiklopedia Katolik mengatakan bahwa perubahan ini disebut transubstansi, karena substansi roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Kristus. Kepercayaan ini didasarkan pada Mat. 26:26-28, dimana Yesus setelah memberkati roti dan anggur mengatakan: “Makanlah; inilah TubuhKu” dan “Minumlah; inilah DarahKu”. Apakah kalimat-kalimat ini harus diartikan secara harafiah? Bila ya, tentu akan menimbulkan banyak persoalan.

Ketika Yesus memberkati roti dan anggur, tentu saja tidak berubah wujudnya. Yesus sendiri ikut minum dari cawan anggur; sudah barang tentu Ia tidak meminum darahNya sendiri. Bila anggur betuk berubah menjadi darah, justru menjadi tidak diperbolehkan untuk meminumnya (Ul. 12:16; Kis. 15:20). Menurut Konsili Trente, kepercayaan akan transubstansi ini menjadi dasar untuk keselamatan dan terkutuklah mereka yang menolaknya.

Menurut doktrin Katolik, selama misa berlangsung terjadi pembaharuan dari pengorbanan Kristus di kayu salib. Dan ini harus diulangi setiap hari. Karena unsur roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darahNya, maka Kristus betul-betul hadir secara substantif. Padahal pengorbanan Kristus untuk dosa-dosa manusia diatas kayu salib adalah sekali dan untuk selama-lamanya (Ibr. 10:1-14). Setelah roti berubah menjadi tubuh Kristus, imam menempatkannya ke dalam monstrans dan orang-orang Katolik akan bersujud di hadapannya. Perbuatan ini berasal dari bangsa kafir yang menyembah benda-benda mati yang dianggap mempunyai nyawa. Di Mesir memberkati sebuah kue dan setelah itu dianggap menjadi daging dari dewa Osiris. Di Meksiko dan Amerika Tengah juga terdapat kebiasaan memakan daging dari ilah mereka. Menurut Hislop, gagasan memakan daging dari dewa berbau kanibal. Imam-imam Baal diharuskan makan daging manusia. “Cahna Bal” artinya “imam Baal”. Pengertian ini kemudian menjadi dasar dari istilah kanibal.

Selama misa berlangsung, umat Katolik maju ke depan untuk menerima hosti yang sudah berubah menjadi tubuh Kristus. Kata ini berasal dari bahasa Latin yang artinya “korban”. Menurut Ensiklopedia Katolik, hosti ini telah menghasilkan banyak mujizat, a.l. perubahan hosti menjadi batu dan pengeluaran darah oleh hosti. Bentuk hosti adalah bundar. Padahal ketika Yesus memecahkan roti, bentuk pecahannya pasti tidak bundar. Memecahkan roti sebenarnya mengandung pengertian bahwa tubuh Yesuslah yang dipecah-pecah atau diremukkan. Bentuk bundar ini merupakan lambang matahari. Demikian juga orang Katolik menyembah monstrans. Diatas altar gereja St. Petrus terdapat pajangan berbentuk matahari. Juga di gereja-gereja yang lain terlihat adanya pajangan semacam ini. Yang menarik adalah di kuil Babilon dipajang pula bentuk matahari dari emas. Bentuk-bentuk bundar sering tampak diatas pintu masuk gereja. Di Mesir orang juga menempatkan bentuk-bentuk bundar diatas pintu masuk sebuah kuil untuk menghormatu dewa matahari dan mengusir roh jahat.

Jendela bundar yang ada diatas pintu masuk sering disebut jendela “roda” juga. Roda ini merupakan lambang dari matahari. Orang berpikir matahari sebagai kereta yang besar yang dikendarai oleh dewa matahari yang tiap hari mengadakan perjalanan di surga dan dunia bawah. Ketika bangsa Israel mencampuri agama Baal kedalam penyembahan, mereka juga mengenal kereta-kereta matahari (2Raj. 23:4-11). Gereja Roma menggambarkan Maria dan orang-orang kudus dengan bulatan disekeliling kepala.

Perjamuan terakhir bersama Yesus diadakan pada malam hari. Orang-orang Kristen pertama juga mengadakan perjamuan pada malam hari. Kemudian perjamuan ini diadakan pada pagi hari. Seperti diketahui dalam mithraisme upacara keagamaan diadakan di pagi hari sehubungan dengan terbitnya matahari. Sejauh mana pengaruh mithraisme terhadap agama Kristen (Katolik dan Protestan) tidak jelas, hanya kita tahu bahwa ada kebiasaan mengadakan perjamuan di pagi hari. Di Gereja Katolik biasanya orang berpuasa dulu sebelum menerima komuni. Tentu saja alkitab mengenal puasa diantara orang-orang Kristen. Puasa yang sejati harus keluar dari hati dan bukan diatur oleh manusia.

0 comments: