Jurnal Akhir Zaman

Jurnal Akhir Zaman
End Time News

Ads 728 x 90

BABYLON MYSTERY RELIGION BAB 13

BAB XIII
APAKAH PAUS BEBAS DARI KESALAHAN (INFALLIBLE) ?
Ralph Woodrow - BABYLON MYSTERY RELIGION

Banyak paus menyatakan bahwa mereka tidak bisa berbuat salah (infallible). Infalibilitas ini menjadi suatu doktrin dalam sistem Romawi. Bila infalibilitas ini merupakan suatu doktrin, mengapa ada begitu banyak pertentangan antara para paus? Beberapa paus seperti Virilinus, Innocent III, Clement IV, Gregory XI, Hadrian VI, dan Paulus IV menolak doktrin infalibilitas ini. Akhirnya Konsili Vatikan 1670 memutuskan: bila kepala gereja Roma sedang berbicara sebagai pastor atau guru Kristen, mereka memiliki kuasa untuk tidak dapat mengucapkan kata-kata yang salah.

Tersebar cerita bagaimana paus menentang sesama paus, seperti bagaimana Paus Stephanus VI (896-897) membawa kasus Paus Formosa (891-896) ke pengadilan. Sebetulnya paus ini telah meninggal 8 bulan sebelumnya. Agar pengadilan bisa berlangsung tubuhnya diangkat dari kubur dan didudukkan diatas tahta. Dihadapan sekelompok uskup dan uskup agung dia dikenakan pakaian kebesaran, mahkota dan tongkat kebesaran. Bau mayat tercium di ruang pengadilan. Kemudian Paus Stephanus maju ke depan dan mengajukan beberapa pertanyaan. Tentu saja si mayat tidak dapat menjawab. Dengan demikian dia dinyatakan bersalah dan pakaian kebesarannya diambil darinya dan mayat ini dibuang ke sungai Tiber.

Masih banyak kejadian di masa lalu yang menunjukkan adanya pertentangan antara paus yang satu dengan paus yang lainnya. Para paus memberikan kepada dirinya sebutan-sebutan seperti “Tuhan Yang Mahasuci”, “Kepala Gereja Dunia”, “Imam Agung”, “Mulut Yesus Kristus”, dan sebagainya. Kira-kira pada tahun 1612, Andreas Helwig mengatakan dalam bukunya Roman Anti-Christ, bahwa “Wakil Kristus memiliki nilai angka 666.” Dalam bahasa Latin, wakil Kristus adalah Vicarius Filii Dei. Huruf I = 1, L = 50, V = 5, C = 100 dan D = 500. Bila sebutan tadi dijumlahkan akan menghasilkan 666 (angka setan). Menurut Hisop, nama semula dari Roma adalah Saturnia, artinya kota Saturn. Dalam bahasa Chaldea disebut STUR. S = 60, T = 400, U = 6, R = 200, jumlahnya = 666. Bahasa Yunani untuk Latainos (Latin) berjumlah 666. L = 30, A = 1, T = 300, E = 5, I = 10, N = 50, O = 70, S = 200. Latin merupakan bahasa Roma jaman dulu. Kata ini juga berarti “Latin man” atau Romulus, darimana berasal kata Roma.

Dalam bahasa Ibrani, Romiith berjumlah 666. Tidak seperti bahasa Yunani dan Latin, bahasa Roma hanya menggunakan 6 huruf untuk angka, yaitu
D = 500
C = 100
L = 50
X = 10
V = 5
I = 1
+
666
Huruf M yang bernilai 1000 sebetulnya berasal dari huruf C. Berubah menjadi sama dengan M.

Dalam Perjanjian Lama (1Raj. 10:14) kita baca Raja Sulaiman tiap tahun menerima 666 talenta emas. Kekayaan ini justru menyesatkannya. Dalam Perjanjian Baru huruf Yunani Auporia (kekayaan) berjumlah 666. Kekayaan dan tradisi merupakan dua faktor yang merusak gereja Roma.

0 comments: