Jurnal Akhir Zaman

Jurnal Akhir Zaman
End Time News

Blog Archive

Ads 728 x 90

Dr. Labib Mikhail - Muslim's Paradise VS Christian's Heaven. Pilih Sorga Quran atau Sorga Injil ?

Share it:
“Maka nikmat Rabb kalian yang manakah yang kalian berdua dustakan? Di ranjang-ranjang itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Rabb kalian yang manakah yang kalian berdua dustakan? Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (ar-Rahman: 55—58)

Dr. Labib Mikhail - Muslim's Paradise VS Christian's Heaven. Pilih Sorga Quran atau Sorga Injil ? Shallom, demikian penjelasan Dr. Labib Mikhail.

Pertanyaan :

Dr. Labib Mikhail apa perbedaan Sorga Quran dan Sorga Injil ?

Jawab :

Ya, Sorga Muslim yang dikisahkan didalam Quran dengan kata-kata yang sangat jelas. Didalam surat Mouhammed, surat 47:15, sbb:

[47:15] (Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?

Catatan :
khamar : Minuman yang memabukkan / Anggur.
Rabb artinyaTuhan.

Jadi didalam Sorga Islam Anda akan menemukan sungai-sungai air biasa, sungai-sungai susu, dan sungai-sungai anggur (Khamar = minuman yang memabukkan). Yang paling menarik, bahwa Quran melarang minum alkohol. Dalam masyarakat Islam dilarang untuk minum alkohol. Tidak ada wiski, anggur tidak diizinkan. Tapi di surga Islam itu khamar tidak berada dalam botol, akan tetapi ada khamar seluas sungai. Anda minum, minum, dan minum sepuasnya. Satu kali saya menanyakan seorang teman Muslim, "Bagaimana bisa?" Quran mengatakan bahwa anggur terlarang. Jika itu dilarang di sini (di dunia), mengapa diijinkan di sorga? Ia mengatakan, "Karena Allah S.W.T. memberikan kompensasi kepada kami mengenai apa yang kita tidak lakukan selama hidup kita di dunia."

Kemudian kita bisa menuju ke surat Ath Thuur 52:17

ATH THUUR [52:17] Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan,

Penjelasan lain dari surga kaum muslimin. "Sesungguhnya, orang-orang saleh (orang-orang benar, orang-orang baik, Muslim yang baik) akan ada di kebun (Paradise berarti taman), dan kegembiraan, menikmati segala sesuatu yang Tuhan mereka telah diberikan pada mereka. Dan Tuhan mereka menyelamatkan mereka dari siksa api menyala, makan (Allah memberitahu kepada umat Islam) dan minum dengan kebahagiaan karena apa yang kaum Muslim telah kerjakan.

"Keselamatan di sini adalah dengan karya, bukan karena iman, atau tidak oleh kasih karunia." Mereka akan berbaring di tempat tidur, diatur dalam jajaran, dan kami akan menikahi mereka yaitu kaum wanita yang jujur dengan mata yang indah dan lebar. "Pertanyaannya, berapa banyak?

Jika Anda mempelajari Hadis, dikatakan disitu adalah antara 70 dan 100 perempuan untuk setiap orang Muslimin [umat Muslim laki-laki atau Muslim]. Apakah kehidupan kekal seperti ini yang kita inginkan? Apakah hal-hal itu yang kita ingin-kan untuk dinikmati setelah meninggal? Wanita dengan mata indah dan lebar? berjumlah 70? 100? Salah satu penulis di Mesir menulis sebuah artikel, satu hari, dan dia berkata, "Dengar, jika ada seorang Muslim akan menikahi 70 atau 100 wanita di surga, di surga maksudku, aku minta maaf, maka dia akan sibuk 'mengurus' mereka [para bidadari] setiap hari. dia tidak akan punya waktu untuk berpikir tentang hal-hal rohani, tentang Tuhan, tentang apa pun. Hanya akan memikirkan banyaknya perempuan [para bidadari] yang ada di sekelilingnya ... "Dan kemudian dia berkata, dengan cara bergurau,"Seorang wanita saja adalah cukup untuk hidup yang 'mengerikan' ini? Apakah anda ingin mendapatkan puluhan atau ratusan dari mereka?" Tapi ini adalah model pemikiran Muslim. Ketika mereka meninggal kelak, mereka ingin susu, air murni, mereka tidak memiliki air murni yang banyak; mereka memiliki minyak di Arab Saudi, tapi tidak murni air, tidak mudah, Anda tahu, susu, anggur, dan air murni. Wanita dengan mata yang indah dan lebar.

Dan hal yang paling penting adalah bahwa manusia akan tidur [berhubungan badan] dengan ini 70 atau 100 perempuan [bidadari] setiap hari, dan setelah itu mereka [para bidadari] akan berubah menjadi perawan lagi. Bagaimana bisa? Ini adalah apa yang mereka katakan, bahwa mereka akan perawan lagi, dan lagi, dan lagi. Imajinasi / Khayalan macam apakah itu ? Dan surga macam apakah itu? Dan pertanyaan saya adalah, "Yah, oke-lah. para pria, Anda akan menikmati 70 wanita bidadari. Bagaimana dengan wanita Muslim? Berapa banyak orang yang wanita Muslim akan nikmati nantinya? Atau surga Islam khusus bagi laki-laki saja ?? Jadi, ketika Anda membaca Quran, Anda akan mengetahui bahwa surga Islam adalah surga sensual. Sorga didalam Islam bukanlah surga spiritual.

Tapi kemudian, ketika Anda melihat ke Alkitab, perbedaannya sangat besar.

Orang Saduki datang kepada Yesus Kristus satu waktu, dengan sebuah pertanyaan.

Matius 22:1-14. Perumpamaan tentang perjamuan kawin
(1) Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: (2) Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. (3) Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. (4) Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. (5) Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, (6) dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. (7) Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. (8) Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. (9) Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. (10) Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. (11) Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. (12) Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. (13) Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. (14) Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." --- Banyak sekali yang dipanggil Tuhan akan tetapi sedikit yang dipilih Tuhan kerena tidak layak dimata Tuhan Yesus.
Matius 22:23-33
(23) Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: (24) Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. (25) Tetapi di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya. (26) Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai dengan yang ketujuh. (27) Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati. (28) Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia." (29) Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah! (30) Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. (31) Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang difirmankan Allah, ketika Ia bersabda: (32) Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup." (33) Orang banyak yang mendengar itu takjub akan pengajaran-Nya.
Jawab Tuhan Yesus dengan tegas : (29) Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah! (30) Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. (31) Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang difirmankan Allah, ketika Ia bersabda: (32) Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."

Lihatlah, Quran mengatakan kamu akan menikahi wanita dengan lebar, mata yang indah. Yesus mengatakan tidak ada pernikahan di sorga; kamu akan menjadi seperti malaikat di sorga. Dan mengapa kita harus menikah? Di sini kita menikah untuk mereproduksi. Saya akan mati, saya harus punya anak sehingga kehidupan akan pergi. Anak-anak saya harus menikah, akan memiliki anak, hidup akan terus. Saya tidak membutuhkan seseorang untuk mewarisi saya, untuk menjadi ahli waris saya. Namun dalam Quran, itu adalah sensual, itu adalah seks secara rinci. Tetapi dalam Alkitab tidak ada seperti itu.

Mari kita bahas sekilas bidadari-bidadari sorga versi Islam

Sekilas ciri-ciri bidadari surga dalam keyakinan Islam

Al-Qur’an sering menyebutkan kenikmatan-kenikmatan yang dijanjikan Allah S.W.T bagi umat Islam yang kelak akan di-peroleh-nya di surga. Surga didalam Islam (dikenal sebagai Paradise / Taman) adalah tempat bersenang-senang dalam keridhaan ar-Rahman. Hidup didunia dikenal sebagai sebagai darul ibtila’ wal imtihan, yang artinya negeri / tempat ujian dan cobaan. Akan tetapi di dalam Surga-nya Islam, penghuni-nya akan beroleh apa saja yang mereka inginkan.

“Di dalam surga itu terdapat segala apa yang diidamkan oleh jiwa dan sedap (dipandang) mata.” (az-Zukhruf:71)

Al-‘Allamah Abdurrahman ibnu Nashir as-Sa’di t menafsirkan ayat di atas dengan ucapannya, “Kalimat (dalam ayat) ini merupakan lafadz yang jami’ (mengumpulkan semuanya). Ia mencakup seluruh kenikmatan dan kegembiraan, penenteram mata, dan penyenang jiwa. Jadi, seluruh yang diinginkan jiwa, baik makanan, minuman, pakaian, maupun pergaulan dengan pasangan hidup, demikian pula hal-hal yang menyenangkan pandangan mata berupa pemandangan yang bagus, pepohonan yang indah, hewan-hewan ternak, dan bangunan-bangunan yang dihiasi, semuanya bisa didapatkan di dalam surga. Semuanya telah tersedia bagi penghuninya dengan cara yang paling sempurna dan paling utama.” (Taisir al-Karimir Rahman, hlm. 769)

Di antara kenikmatan surga adalah beroleh pasangan/istri berupa bidadari surga yang jelita. Quran menggambarkan kemolekan bidadari dalam banyak ayat, di antaranya:

1. Surat an-Naba ayat 31—33

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa akan beroleh kesenangan, (yaitu) kebun-kebun, buah anggur, dan kawa’ib atraba (gadis-gadis perawan yang sebaya).” (an-Naba’: 31—33)

Ibnu Abbas, Mujahid, dan selainnya menafsirkan bahwa kawa’ib adalah nawahid, yakni buah dada bidadari-bidadari tersebut tegak, tidak terkulai jatuh, karena mereka adalah gadis-gadis perawan yang atrab, yaitu sama umurnya / sebaya. (Tafsir Ibni Katsir, 7/241)

2. Surat al-Waqi’ah ayat 35—37

“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (wanita surga) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (al-Waqi’ah: 35—37)

Wanita penduduk surga diciptakan Allah dengan penciptaan yang tidak sama dengan keadaannya ketika di dunia. Baik bidadari surga maupun wanita penduduk dunia yang menghuni surga, dijadikan Allah sebagai gadis-gadis yang perawan selamanya dalam seluruh keadaan. Mereka senantiasa mengundang kecintaan suami mereka dengan tutur kata yang baik, bentuk dan penampilan yang indah, kecantikan paras, serta rasa cintanya kepada suami.

Apabila wanita surga ini berbicara, orang yang mendengarnya ingin andai ucapannya tidak pernah berhenti, khususnya ketika wanita surga berdendang dengan suara mereka yang lembut dan merdu menawan hati. Apabila suaminya melihat adab, sifat, dan kemanjaannya, penuhlah hati si suami dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Apabila si wanita surga berpindah dari satu tempat ke tempat lain, penuhlah tempat tersebut dengan wangi yang semerbak dan cahaya. Saat “berhubungan” dengan suaminya, ia melakukan yang terbaik. Usia mereka, para wanita surga ini, sebaya, 33 tahun, sebagai usia puncak/matang dan akhir usia anak muda.

Allah menciptakan mereka sebagai perempuan yang selalu gadis lagi sebaya, selalu sepakat satu dengan yang lain, tidak pernah berselisih, saling dekat, ridha dan diridhai, tidak pernah bersedih, tidak pula membuat sedih yang lain. Bahkan, mereka adalah jiwa-jiwa yang bahagia, menyejukkan mata, dan mencemerlangkan pandangan. (Lihat keterangan al-Allamah as-Sa’di t dalam Taisir al-Karimir Rahman, hlm. 834)

3. Surat ar-Rahman ayat 55—58

“Maka nikmat Rabb kalian yang manakah yang kalian berdua dustakan? Di ranjang-ranjang itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Rabb kalian yang manakah yang kalian berdua dustakan? Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (ar-Rahman: 55—58)

Mereka menundukkan pandangan dari melihat selain suami-suami mereka sehingga mereka tidak pernah melihat sesuatu yang lebih bagus daripada suami-suami mereka. Demikian yang dinyatakan oleh Ibnu Abbas dan lainnya.

Diriwayatkan bahwa salah seorang dari mereka berkata kepada suaminya, “Demi Allah! Aku tidak pernah melihat di dalam surga ini sesuatu yang lebih bagus daripada dirimu. Tidak ada di dalam surga ini sesuatu yang lebih kucintai daripada dirimu. Segala puji bagi Allah yang Dia menjadikanmu untukku dan menjadikanku untukmu.” (Tafsir Ibni Katsir, 7/385)

Bidadari yang menjadi pasangan hamba yang beriman tersebut adalah gadis perawan yang tidak pernah digauli oleh seorang pun sebelum suami-suami mereka dari kalangan manusia dan jin. Mereka diibaratkan permata yakut yang bersih bening dan marjan yang putih karena bidadari surga memang berkulit putih yang bagus lagi bersih. (Taisir al-Karimir Rahman, hlm. 385)

4. Surat ar-Rahman ayat 70

“Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik (akhlaknya) lagi cantik-cantik parasnya.” (ar-Rahman: 70)

Terkumpullah kecantikan lahir dan batin pada bidadari atau wanita surga itu. (Taisir al-Karimir Rahman hlm. 832)

5. Surat ar-Rahman ayat 72

“(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dan dipingit di dalam rumah.” (ar-Rahman: 72)

Disini Rumah disebut juga dengan istilah Bilik, kamar. Rumah mereka dari mutiara. Mereka menyiapkan diri untuk suami mereka. Namun, bisa jadi mereka pun keluar berjalan-jalan di kebun-kebun dan taman-taman surga, sebagaimana hal ini biasa dilakukan oleh para putri raja dan yang semisalnya. (Taisir al-Karimir Rahman, hlm. 832)

6. Surat ad-Dukhan ayat 51—54

“Sesungguhnya orang-orang bertakwa berada dalam tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata air-mata air. Mereka memakai sutra yang halus dan sutra yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan, demikianlah. Dan Kami nikahkan mereka dengan bidadari-bidadari.” (ad-Dukhan: 51—54)

Wanita yang berparas jelita dengan kecantikan yang luar biasa sempurna, dengan mata-mata mereka yang jeli, lebar, dan berbinar. (Taisir al-Karimir Rahman, hlm. 775)

7. Surat ash-Shaffat ayat 48—49

“Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya (qashiratuth tharf) dan jeli matanya, seakan-akan mereka adalah telur burung unta yang tersimpan dengan baik.” (ash-Shaffat: 48—49)

Qashiratuth tharf adalah afifat, yakni wanita-wanita yang menjaga kehormatan diri. Mereka tidak memandang lelaki selain suami mereka. Demikian kata Ibnu Abbas, Mujahid, Zaid bin Aslam, Qatadah, as-Suddi, dan selainnya.

Mata mereka bagus, indah, lebar, dan berbinar-binar. Tubuh mereka bersih dan indah dengan kulit yang bagus. Ibnu Abbas berkata, “Mereka ibarat mutiara yang tersimpan.”

Al-Imam al-Hasan al-Bashri t mengatakan, “Mereka terjaga, tidak pernah disentuh oleh tangan.” (Tafsir Ibni Katsir, 7/11)

Ini menunjukkan ketampanan lelaki dan kecantikan wanita di surga. Sebagiannya mencintai yang lain dengan cinta yang membuatnya tidak memiliki hasrat kepada yang lain. Hal ini juga menunjukkan bahwa mereka seluruhnya menjaga kehormatan diri, tidak ada hasad di dalam surga, tidak ada saling benci dan permusuhan, karena tidak adanya sebab yang bisa memicu ke sana. (Taisir al-Karimir ar-Rahman, hlm. 703)

Catatan :

Didalam ar-Rahman: 55—58, Ini adalah dalil bahwa jin yang beriman Islam-pun Jin akan masuk surga, dengan demikian ada yang dinamakan Jin Muslim. Sebagaimana firman AllahS.W.T. tentang kenikmatan yang diperoleh penduduk surga, “Dan bidadari surga yang bermata jeli. Mereka seperti mutiara yang tersimpan.” (al-Waqi’ah: 22—23)

Apakah wanita yang masuk Jannah tidak mendapatkan Bidadara?

Pertanyaan :

Mengapa Allah menjanjikan bidadari kepada laki-laki di surga sedangkan wanita tidak disiapkan sebagaimana laki-laki (bidadara)

Jawab :

Karena laki-laki adalah pemimpin bagi wanita. Jika laki-laki dijanjikan semisal ini maka mereka akan lebih semangat dan berupaya dalam mencari akhirat dan tidak adanya kecondongan terhadap dunia karena bisa menghalangi mereka dengan berlomba-lomba menuju kebaikan.

Wanita umumnya mengikuti laki-laki. Jika laki-laki (dijanjikan) diberikan bidadari di surga, bersamaan dengan itu, Allah juga menjanjikan bagi wanita yang beriman kebaikan yang besar dan kedudukan yang tinggi di surga (yaitu mereka jauh lebih cantik dari bidadari, sehingga terkadang bidadari tidak ditoleh oleh suaminya sedikitpun). Bagi mereka pahala yang menjadikan mereka istri bagi suami mereka yang baik di surga (wanita di dunia akan mendapatkan suaminya di surga, menjadi suami-istri abadi).

Di surga tidak ada gangguan, perselisihan dan bahaya sebagaimana yang terjadi pada para madu (istri-istri) di dunia. Bahkan mereka bersatu (hatinya) bersama suami mereka. Walaupun bersama suaminya 1000 wanita, maka tidak membahayakan, tidak membuat menyesal dan bersedih. Semuanya berada dalam kebaikan, kenikmataan, kenyamanan dan ketenangan.[1]
[1] Fatwa syaikh Bin Baz rahimahullah Sumber: http://www.binbaz.org.sa/mat/10391

Catatan:

*Seorang laki-laki didalam Islam bertugas mendidik wanita para istri [boleh memiliki 4 istri kecuali Muhammad bisa memiliki lebih dari 4 istri] mereka. Dan laki-laki akan dimintakan per-tanggung-jawab-an terhadap istri mereka. Ketika si istri [para istri] melakukan kemaksiatan, maka suami juga akan ditanya diakhirat, “mengapa engkau membiarkan istrimu bermaksiat? Mengapa tidak kau didik?”. Dan umumnya wanita terkadang mengingkari kebaikan suami mereka (sebagaimana dalam hadits) dan bidadari adalah sebagai motivasi serta hiburan bagi para suami dan laki-laki (misalnya juga sebagai semangat berperang dalam jihad, sebagai catatan ISIS juga menggunakan hal ini).

Oleh karena itu jika si istri membangkang dan sulit dididik, maka para suami memiliki hiburan berupa bidadari sorga. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Tidaklah seorang wanita menyakiti suaminya di dunia kecuali istrinya di akhirat dari bidadari akan berkata, “Janganlah engkau mengganggunya, semoga Allah membinasakanmu. Sesungguhnya ia hanyalah tamu (sebentar) di sisimu, sebentar lagi ia akan meninggalkanmu menuju kami” [2]
[2] HR At-Thirmidzi dan Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah no 173

*Wanita Muslim yang masuk sorga juga mendapatkan kenikmatan laki-laki yang ganteng, tubuhnya atletis dan penampilan yang sangat menarik. Yaitu suami mereka di dunia (jika suaminya masuk surga). Suami mereka akan diubah penampilannya menjadi sangat sempurna. Penduduk surga akan menyerupai bentuk bapak mereka nabi Adam ‘alahissalam . Dan Nabi Adam adalah manusia yang paling sempurna, paling ganteng dan paling sempurna penampilannya karena langsung diciptakan oleh tangan Allah Azza wa Jalla.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Semua yang masuk surga seperti bentuknya Nabi Adam“[3]
[3] HR Al-Bukhari no 3326
Dalam riwayat yang lain,

“Sesungguhnya rombangan pertama yang masuk surga seperti rembulan yang bersinar di malam purnama, kemudian rombongan berikutnya seperti bintang yang paling terang di langit, mereka tidak buang air kecil, tidak buang air besar, tidak membuang ludah, tidak beringus….istri-istri mereka adalah para bidadari, mereka semua dalam satu perangai, rupa mereka semua seperti rupa ayah mereka Nabi Adam, yang tingginya 60 hasta menjulang ke langit“[4]
[4] HR Al-Bukhari no. 3327
Sebagaimana laki-laki, wanita juga ingin mendapatkan pasangan yang paras dan penampilannya indah. Maka para wanita surga juga akan mendapatkan apa yang mereka inginkan di surga. Sebagaimana firman Allah,

“Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Tuhan mereka. Demikianlah Balasan orang-orang yang berbuat baik” (Az-Zumar : 34)

“Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya” (Qaaf : 35)

* Jika mungkin ada yang bertanya: “Nanti kalau berubah wajahnya, istrinya tidak kenal”?

Jawaban-nya: Allah S.W.T. Maha Mampu, jika seseorang punya kenalan anak kecil, parasnya kurang bagus, setelah bertahun-tahun tidak bertemu, kemudian bertemu sekarang dengan keadaan wajahnya yang ganteng. Tentu kita masih ingat si anak kecil tersebut sekarang sudah menjadi pemuda yang gagah.

* Jika ada yang bertanya: “Bagaimana jika wanita yang tidak punya suami di dunia, atau tidak sempat menikah atau suaminya masuk neraka”?

Jawaban: mereka akan dipasangkan dengan laki-laki disurga (misalnya laki-laki yang belum sempat menikah di dunia, jika mereka ridha / rela). Karena tidak ada yang membujang di surga.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Tidak ada seorang yang membujang pun di surga”[5]
[5] Lihat As-Shahihah no 1736 dan 2006, syaikh Al-Albani

* Tidak ada rasa cemburu dan sakit hati serta perselisihan bagi para istri (laki-laki yang memiliki lebih dari satu istri, maka di surga ia juga dipasangkan dengan istri-istrinya).

Allah Ta’ala berfirman,

“Dan Kami lenyapkan/hilangkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” (Al-Hijr : 47)

* Semua wanita dunia yang masuk surga lebih tinggi kedudukannya daripada para bidadari sorga, mereka lebih cantik. Bahkan jika amal mereka baik, maka kecantikan mereka mengalahkan bidadari. Bisa jadi para bidadari yang sedemikian cantiknya dalam gambaran Al-Quran dan Sunnah, mereka hanya sebutir pasir di pantai, para bidadari tidak lagi ditoleh sedikitpun oleh suami wanita tersebut disurga.

Paras (Cantiknya) Bidadari

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa hidup seorang pengikut Muhammad (pengikut ajaran Islam) didunia dikenal sebagai darul ibtila’ wal imtihan, yang artinya negeri / tempat ujian dan cobaan. Akan tetapi di dalam Surga-nya Islam, penghuninya akan beroleh apa saja yang mereka inginkan (az-Zukhruf: 71)

Berikut ini adalah beberapa ayat dan hadits yang menceritakan tentang para bidadari surga.

Bau / Aroma Harum Bidadari

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sekiranya salah seorang bidadari surga datang ke dunia, pasti ia akan menyinari langit dan bumi dan memenuhi antara langit dan bumi dengan aroma yang harum semerbak. Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kecantikan Fisik

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Rombongan yang pertama masuk surga adalah dengan wajah bercahaya bak rembulan di malam purnama. Rombongan berikutnya adalah dengan wajah bercahaya seperti bintang-bintang yang berkemilau di langit. Masing-masing orang di antara mereka mempunyai dua istri, dimana sumsum tulang betisnya kelihatan dari balik dagingnya. Di dalam surga nanti tidak ada bujangan.” (HR. Bukhari dan Muslim). (lihat juga Qs. Ad-Dukhan: 54)

Abu Shuhaib al-Karami mengatakan, “Yang dimaksud dengan hur adalah bentuk jamak dari haura, yaitu wanita muda yang cantik jelita dengan kulit yang putih dan dengan mata yang sangat hitam. Sedangkan arti ‘ain adalah wanita yang memiliki mata yang indah.

Bersikap Sopan dan Pemalu

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati bidadari dengan “menundukkan pandangan” pada tiga tempat di Al-Qur’an, yaitu di Qs Ar-Rahman: 56-58, Qs Ash-Shaffat: 48, dan Qs Shad:52-53.

Seluruh ahli tafsir sepakat bahwa pandangan para bidadari surgawi hanya tertuju untuk suami mereka, sehingga mereka tidak pernah melirik lelaki lain.

Putihnya Bidadari

Dijelaskan dalam firman Allah Ta’ala berfirman di Qs. ar-Rahman: 58.

Al-Hasan dan mayoritas ahli tafsir lainnya mengatakan bahwa yang dimaksudkan adalah bidadari-bidadari surga itu sebening yaqut dan seputih marjan. Allah juga menyatakan didalam Qs. Ar-Rahman: 72.

Maksudnya mereka itu dipingit dan hanya diperuntukkan bagi para suami mereka, sedangkan orang lain tidak ada yang melihat dan tidak ada yang tahu. Mereka berada di dalam kemah.

Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Azza wa Jalla berfirman, “Aku siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas oleh pikiran.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sesungguhnya wanita-wanita surga [para istri kaum Muslimin yang menjadi Ratu Sorga Islam] memiliki keutamaan yang sedemikian besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits,

“Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Dan manusia telah diciptakan dengan sebaik-baik rupa.” (Qs. At-Tiin: 4)

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”

Beliau shallallahu’‘alaihi wa sallam menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”

Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”

Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.” (HR. Ath Thabrani, hadits ini dhaif bahkan munkar).

Subhanallah.

Siapakah ratu para bidadari surga itu?

Ibnu Qayyim R.H. menyebutkan dalam sebuah hadist sahih dalam Musnad Imam Ahmad, bahwa ketika seorang suami beristrikan Hur ‘ain (bidadari), kemudian pada saat itu akan datang seorang wanita lain yang kecantikan dan keelokannya mampu membuat seorang raja melupakan wanita-wanita lainnya.

Siapa wanita itu? Ternyata wanita tersebut adalah istrinya selama di dunia. Itulah keistimewaan para Istri di surga, dia akan menjadi ratu dari para Hur ‘ain (bidadari). Lalu, Ibnu Qayyim mengatakan “Apakah seorang raja pernah memikirkan para pelayan-pelayannya di hadapan ratunya?” Tentu tidak! Jadi, Allah akan memberikan kecantikan yang luar biasa jauh melebihi para bidadari.

Kenapa bisa begitu?

Ibnu Qayyim menjelaskan, “Karena Hur‘ain (bidadari) tidak pernah menghadapi kesulitan yang dirasakan wanita dunia. Mereka tidak pernah berjuang di jalan Allah, tidak pernah dicemooh orang karena mengenakan hijab, tidak pernah merasakan sulitnya patuh pada suami.”

Mengenai keistimewaan wanita surga dibandingkan Bidadari, Rasulullah melalui haditsnya menyebutkan :

“Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bahkan dalam hadits yang lain disebutkan pula bahwa wanita dunia lebih utama daripada bidadari surga.

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”

Beliau shallallahu’‘alaihi wa sallam menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”

Kemudian saya bertanya lagi, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada para bidadari?”

Lalu Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.” (HR. Ath Thabrani)

Contoh Pertanyaan dan jawaban versi Islam (Surga Bidadari) :

Mengapa Ada Beberapa Hal Yang Diharamkan Di Dunia Tetapi Dihalalkan Di Surga?

Saya seorang muslimah yang hidup di Swedia. Saya ada pertanyaan dari seorang Nashara, saya sudah banyak bertanya dan berusaha mendapatkan jawaban di dalam beberapa buku tetapi tidak saya dapatkan. Pertanyaannya tentang bidadari. Saya dengar, seorang laki-laki akan diberi balasan dengan beberapa wanita di surga. Saya tidak tahu apakah informasi ini benar ? Akan tetapi bila Anda bisa memberikan penjelasan tentang masalah ini saya sangat berterima kasih.

Pertanyaan penting tersebut adalah: Mengapa Islam sering memberi motivasi dan memberi kabar gembira dengan sesuatu di surga padahal hal itu diharamkan di dunia ? Seperti hubungan antara laki-laki dengan wanita diluar nikah yang dianggap haram. Dan apabila seorang muslim menjauhi hal itu di dunia, maka dia akan dibalas dengan diberikan bidadari di surga. Bukahkah ini hal yang aneh ? Sayang sekali pengetahuan saya hanya sedikit tentang hal ini dan saya tidak tahu dari mana datangnya pertanyaan ini tetapi saya yakin akan ada jawaban yang logis terhadap pertanyaan ini dan saya berharap Anda membantu saya dalam hal ini. Terima kasih.

Jawab :

Allah ta'alla telah menjelaskan tentang surga di dalam kitab-Nya yang mulia dan apa-apa yang dijanjikan di dalamnya. Diapun telah menerangkan tentang keadaan surga dan para penghuninya di beberapa ayat dalam Al-Qur'an. Di antaranya dalam Q.S. Al-Ghasyiyah: 12-16 dan Q.S. Ar-Rahman: 46-52.

Ayat-ayat yang lainnya yang menerangkan keadaan surga sangat banyak. Ada beberapa ayat yang menerangkan wanita-wanita surga. Di antaranya :

"Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya, yang tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka ataupun oleh jin. Maka nikmat Allah yang manalagikah yang akan kalian dustakan ? Seakan-akan mereka itu permata yakut dan marjan." (Q.S. Ar- Rahman: 56-58)

"Bidadari-bidadari yang cantik, putih bersih, dan terpelihara dalam kemah." (Q.S. Ar- Rahman: 72)

"Dan di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang bermata jeli. Seperti mutiara yang tersimpan baik. Sebagai balasan dari apa yang mereka lakukan." (QS.Ar-Rahman: 22-24)

Selain itu ada pula hadits-hadits dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam tentang keadaan wanita-wanita surga dan bahwa mereka disediakan pada hari kiamat untuk orang-orang yang bertaqwa. Di antaranya adalah hadits Abu Hurairoh Radhiyallahu 'Anhu dia berkata : "Telah berkata Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam:

"Sesungguhnya rombongan pertama yang masuk surga tak ubahnya seperti bulan pada malam purnama, kemudian orang-orang setelah mereka laksana bintang yang paling terang cahayanya di langit. Mereka tidak kencing, tidak buang hajat, tidak meludah, dan tidak beringus. Sisir-sisir mereka dari emas dan aroma mereka seperti minyak kasturi. Isteri-isteri mereka adalah bidadari. Bentuk mereka sama seperti bentuk bapak-bapak mereka yaitu Adam yang tingginya 60 (enam puluh hasta)." (Shahih Al Jami' 2015)

Dari Rasul Shalallahu 'Alaihi Wassalam, beliau berkata:

"Kemah (di surga) adalah mutiara yang tingginya 60 mil. Di setiap sudutnya ada isteri bagi seorang mukmin dan mereka tidak bisa dilihat oleh orang lain." (Shahih Al Jami'3357)

Hadits-hadits tersebut menerangkan tentang wanita-wanita surga yang disediakan untuk para laki-laki. Dan Allah telah menamai mereka di dalam kitab-Nya dengan sebutan Al-huur (bidadari). Al-Huur jamaknya adalah Hauraa. Imam Al Qurthubi berkata di dalam kitab Al-Ahkam (17/122): "Mereka (bidadari) itu bagian putih matanya sangat putih dan bagian hitamnya sangat hitam, maka kita mengimani hal itu dengan keimanan yang mutlak yang tidak ditembus oleh keraguan ataupun kesangsian dan hal ini tertancap di inti aqidah kita."

Untuk keterangan yang lebih jelas silakan merujuk kepada Shahih Bukhari, kitab bad'ul khalqi, bab sifat al jannah, dan Shahih Muslim, bab sifat al jannah, demikian pula kitab Sifat Al-Jannah susunan Abu Nu'aim Al Ashfahani tentang sifat wanita ahli surga dan kecantikannya.

Adapun pertanyaan bahwa Islam memotivasi dan memberi kabar gembira dengan sesuatu di surga padahal hal itu diharamkan di dunia seperti hubungan antara laki-laki dengan wanita di luar nikah, maka sebelum dijawab ada baiknya kita memperhatikan hal yang penting, yaitu bahwa Allah Ta'ala mengharamkan sesuatu sekehendak-Nya di dunia ini kepada para penghuninya. Dia adalah mencipta dan Pemilik segala sesuatu, maka tidak boleh bagi seorangpun memprotes terhadap hukum Allah Ta'ala dengan ra'yu (pikiran) dan pemahamannya yang terbalik, maka kepunyaan Allahlah hukum dan urusan sebelum dan sesudahnya.

Adapun masalah pengharaman Allah Ta'ala terhadap beberapa perkara di dunia kemudian Dia memberi balasan dengan hal itu pula bagi orang yang meninggalkan hal itu di akhirat, seperti khamr, zina, memakai sutera bagi laki-laki, dan seterusnya, maka hal ini merupakan kehendak Allah dalam memberi balasan kepada orang yang mentaatinya, bersabar, dan memerangi hawa nafsu dirinya di dunia.

Allah Ta'ala berfirman :

"Tidak ada balasan bagi kebaikan kecuali kebaikan pula.." (Q.S. Ar Rahman : 60)

Adapun tentang sebab-sebab pengharaman, maka berikut ini ada beberapa point penting :

Pertama : Tidaklah penting bagi kita mengetahui semua sebab pengharaman. Karena ada beberapa sebab yang kadang-kadang tidak kita ketahui. Dan yang pokok adalah berpegang kepada nash-nash tersebut secara tunduk sekalipun kita tidak tahu sebabnya karena sikap tunduk merupakan tuntutan Islam yang dibangun di atas ketaatan yang sempurna karena Allah Ta'ala.

Kedua : Kadang-kadang nampak bagi kita beberapa sebab pengharaman ,seperti efek negatif akibat zina berupa tidak jelasnya keturunan, tersebarnya penyakit kelamin, dan yang lainnya. Maka ketika syariat melarang hubungan yang tidak disyariatkan, maka itu maksudnya untuk memelihara kejelasan keturunan dan menghindarkan penyakit, dan hal-hal yang kadang-kadang tidak dimengerti sedikitpun oleh orang-orang kafir dan durhaka sehingga mereka melakukan hubungan seksual seperti keledai. Seorang lelaki menyetubuhi kawan wanitanya, atau seseorang bersetubuh dengan kerabatnya, demikianlah seterusnya seolah-olah mereka itu kelompok binatang, bahkan sebagian binatangpun enggan melakukan hal itu, sedangkan mereka tidak enggan dan tidak peduli akan hal itu, maka jadilah masyarakat yang melakukan hal itu menjadi kumpulan orang yang bebas terlepas dari ikatan, yang penuh dengan penyakit kelamin sebagai wujud murka Allah bagi orang-orang yang melanggar hal yang diharamkannya dan membolehkan apa yang dilarangnya.

Hal ini berbeda sekali dengan hubungan antara seorang laki-laki dengan bidadari di surga -dan inilah yang Anda tanyakan. Maka hal yang harus diperhatikan adalah bahwa seorang wanita pelacur di dunia adalah seorang wanita yang hilang harga dirinya, sedikit iman dan rasa malunya dan tidak terikat dengan hubungan syar'i yang tetap dengan seseorang yang dilandasi akad yang benar, maka jadilah seorang laki-laki menyetubuhi wanita yang diinginkannya, dan seorang wanita bersetubuh dengan lelaki yang dikehendakinya tanpa aturan agama ataupun akhlaq. Adapun bidadari di surga maka mereka terkhususkan untuk suami-suami mereka orang-orang yang diberi balasan oleh Allah dengan diberi bidadari-bidadari itu karena kesabaran mereka dalam menahan diri dari yang haram ketika di dunia, sebagaimana firman Allah Ta'ala :

"Bidadari-bidadari yang terpelihara di dalam kemah-kemah."

Dan firman-Nya pada ayat lain tentang bidadari-bidadari itu:

"Mereka tidak pernah disentuh oleh seorang manusiapun sebelum mereka ataupun oleh jin."

Dan mereka adalah isteri bagi penghuni surga, sebagaimana firman Allah :

"Dan Kami nikahkan mereka dengan bidadari-bidadari."

Ketiga : Sesungguhnya Allah Ta'ala yang mensyariatkan bagi laki-laki di dunia agar tidak mempunyai lebih dari empat isteri dalam satu waktu, Dia pulalah yang memberi nikmat kepada penghuni surga dengan bidadari yang diinginkannya, maka tidak ada pertentangan antara pengharaman di dunia dengan penghalalan di akhirat karena hukum kedua tempat itu berbeda sesuai dengan yang dikehendaki Allah Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman:

"Telah dihiasi bagi manusia kecintaan kepada syahwat wanita, anak-anak, harta yang banyak berupa emas dan perak, kuda pilihan, binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia. Dan di sisi Allah ada tempat kembali yang baik. Katakanlah: 'Maukah aku kabarkan kepada kalian apa yang lebih baik dari hal itu ? Untuk orang-orang yang bertaqwa kepada Rabb mereka yaitu surga yang banyak mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya selamanya .Dan ada isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat terhadap hamba-hamba-Nya." (Q.S. Ali Imran: 14-15).

Keempat : Sesungguhnya pengharaman ini kadang-kadang merupakan ujian dari Allah Ta'ala bagi hamba-hamba-Nya, apakah mereka melaksanakan perintah dan menjauhi larangan atau tidak. Ujian dengan wanita, apakah dia akan membatasi dengan hal yang dihalalkan oleh Allah, menundukkan pandangan, dan menjauhi hal yang Allah haramkan dari wanita ? Dan di antara rahmat Allah Ta'ala bahwa Dia tidaklah mengharamkan sesuatu yang diinginkan oleh jiwa kecuali Diapun menghalalkan hal-hal yang halal yang sejenis dengan yang diharamkan tadi.

Kelima : Sesungguhnya hukum-hukum yang berlaku di dunia tidaklah seperti hukum di akhirat. Khamr di dunia bisa menyebabkan hilang akal berbeda dengan khamr di akhirat yang baik yang tidak menyebabkan hilang akal dan tidak menimbulkan pening di kepala serta tidak membuat kembung di perut. Demikian pula wanita-wanita yang disediakan pada hari kiamat untuk orang mukmin sebagai balasan atas ketaatan mereka, tidaklah seperti pezina yang membuat terkoyaknya kehormatan, tidak jelasnya keturunan serta menyebarnya penyakit kelamin yang berakhir dengan penyesalan. Wanita-wanita surga adalah wanita-wanita yang suci, baik, tidak akan mati, dan tidak akan tua. Berbeda dengan wanita-wanita di dunia.

Allah berfirman :

"Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung. Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis yang perawan penuh cinta kasih dan sepadan." (Q.S. Al Waqi'ah: 35-37).

Sumber :
http://ibu-zahraa.blogspot.co.id/2014/11/siapakah-ratu-para-bidadari-surga-itu.html
https://muslimah.or.id/538-cantiknya-bidadari.html
https://muslimafiyah.com/mengapa-laki-laki-disiapkan-bidadari-sedangkan-wanita-tidak-disiapkan-bidadara.html
http://www.thespiritofislam.com/islam-christianity/5-muslim-paradise-and-christian-heaven.html
http://www.dudung.net/quran-online/indonesia
https://shirotholmustaqim.wordpress.com/2013/11/01/ciri-ciri-bidadari-surga-dalam-al-quran/
Sumber : http://asysyariah.com/bidadari-surga-dalam-penggambaran-al-quran/
https://islamqa.info/id/4994

Marilah kita buat beberapa analisa point per point :

[1]. Umat Muslim hidup didunia penuh cobaan dan berjuang keras untuk melakukan kebaikan akan tetapi di sorga Islam, mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan.

[2]. Satu orang Muslimin (lelaki Muslim) mendapatkan 72 Bidadari Sorga. Jika ada 1 milyar Muslimin masuk Sorga Islam, maka ada 72 milyar bidadari sorga. Ke-72 bidadari sorga itu hanya untuk satu Muslimin (Umat Muslim lak-laki). Didalam an-Naba’: 31—33 menurut Ibnu Abbas, Mujahid, dan lainnya menafsirkan bahwa kawa’ib adalah nawahid, yakni buah dada bidadari-bidadari tersebut tegak, tidak terkulai jatuh, karena mereka adalah gadis-gadis perawan yang atrab, yaitu sama umurnya / sebaya. (Tafsir Ibni Katsir, 7/241). Bahkan jin-pun tidak menyentuh para bidadari tersebut, ini berarti ada jin didalam sorga Islam, tentunya jin muslim.

[3]. Seorang Muslimin bisa mendapatkan 4 istri di dunia kecuali Muhammad bisa mendapatkan lebih dari 4. Seandainya keempat istri itu masuk Sorga Islam, berarti seorang Muslimin mendapatkan 72 bidadari + 4 Istri-nya yang dari dunia yang telah menjadi bidadari sorga andaikan ke-4 istrinya masuk sorga bidadari.

[4]. Seorang Istri Muslimin yang masuk Sorga Islam akan menjadi Ratu Bidadari. Artinya sang Ratu ini lebih cantik dari semua 72 bidadari sorga milik sang suami dan terkadang sang suami tidak melirik Bidadari-bidadari-nya tersebut (tentunya untuk suatu jangka waktu tertentu).

[5]. Antara mereka, yaitu sang suami dan semua istrinya serta ke-72 bidadari itu tidak ada rasa benci alias semuanya akur. Pastinya istri atau para istri dan ke-72 bidadari itu juga akur.

[6]. Umat Muslim tidak boleh menolak hukum yang telah ditetapkan oleh Allah ta'alla.

[7]. Selama mencari informasi mengenai Sorga dan Neraka terutama mengenai kesaksian, belum pernah ditemukan Sorga Bidadari. Andai ada seorang Muslim atau Muslimah yang pernah mengunjungi Sorga Bidadari, maka hal ini akan menjadi bumerang atau menjadi buah simalakarma tentunya.

Yang menjadi pertanyaan antara lain, "Apa kegiatan utama didalam sorga Islam (Sorga Sensual menurut Dr Labib) dengan 72 bidadari yang penjelasan fisik-nya seperti teruraikan diatas ?" Saudara/i lah para pembaca yang mungkin bisa menjelaskannya.
Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. - Matius 7:16-20
dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." - Yohanes 8:32
Pada mulanya adalah Firman (Yesus); Firman itu bersama-sama dengan Allah [Bapa di Sorga] dan Firman Yesus itu adalah Allah. - Yohanes 1:1
Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.”
Aku (Yesus) dan Bapa adalah satu.” - Yohanes 10:30
Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [yang berada di Sorga], kalau tidak melalui Aku. - Yohanes 14:6
Link berbagi : http://jurnalakhirzaman.blogspot.co.id/2016/05/dr-labib-mikhail-muslims-paradise-vs.html

Salam kasih dan persahabatan. Salam kompak selalu dan tetap semangat menjalani kehidupan ini. Tetap saling mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus memberkati. Amen.
Share it:

Islam To Jesus

Post A Comment:

0 comments: